Kamis, 15 November 2012

Aku Ingin Pulang

Sudah sebulan lebih aku tidak pulang kampung. Kangen dengan suasana rumah. Kangen dengan orang tua. Kangen dengan candaan dan tawa dengan adik, apalagi kalau seluruh anggota keluarga berkumpul. Haaahhh... tapi kesibukan ini terus mengikuti. Setiap hari memiliki aktivitas yang sama, dalam waktu yang sama pula. Pagi hingga siang hari bekerja di sekolah, siang sampai malam hari bekerja di warnet. Bahkan aku tidak memiliki waktu untuk diriku sendiri. Tapi meski begitu aku menikmati kesibukan ini, karena kesibukan ini begitu berarti. Banyak pengalaman yang kudapat, banyak tantangan dan semuanya memberi pelajaran berharga dalam hidup.
Kadang-kadang, aku ingin sekali menelpon ke rumah. Sekedar berbagi kabar dengan Bapak dan Ibu. Tapi, selalu harus menunggu waktu agar bisa berbicara lebih leluasa dan itu yang tidak kudapat. Orang tuaku pun juga sama. Mereka tidak bisa selalu menelpon karena tidak mau mengganggu kesibukanku. Susahnya memiliki orang tua seperti itu. Tapi, dibalik itu semua aku merasa mereka mempercayaiku apapun yang terjadi.
Aku ingin pulang.

Rabu, 14 November 2012

Bakatku Mendarah Daging

Aku punya bakat dan bakatku adalah bakat yang unik. "Bakat" hanyalah istilah yang kugunakan untuk mengungkapkan betapa anehnya aku. Ya...aku memang aneh, teman-teman dekatku (dominan cowok) waktu SMA mengatakan aku tipe cewek misterius. Aku selalu berpikir, di bagian mananya aku misterius?
Eeeeto..... ==a
Suatu hari di jejaring sosial Facebook, aku memposting status "Hanya ada dua hal yang kucintai yaitu Family and Money". Inilah bakatku. Membuat sesuatu yang sulit dipahami orang lain dan cenderung mudah membuat orang lain salah paham, salah pengertian, salah persepsi. Tapi, memang kuakui aku suka membuat sesuatu yang hanya bisa kupahami sendiri. Bukan berarti aku tidak mau berbagi, aku hanya ingin tahu sejauh mana orang mencoba untuk memahami maksud tersembunyi di balik kata-kataku. memangnya ada yang tersembunyi? chotto mate... sama sekali tidak ada. Hanya orang yang membacanya saja yang langsung menafsirkan kata-kataku seperti apa yang mereka pikirkan bukan seperti apa yang aku maksudkan. RUMIT! Aku memang tipe manusia yang rumit. Padahal, sedikit saja orang tidak berpikiran buruk tentangku, pasti akan menemukan makna yang baik dibalik kata-kataku. 
Perlukah kukatakan makna kalimat "Family and Money" yang kumaksud?
Kalau orang lain mau sedikit saja mencoba untuk memahami maknanya, pasti mereka akan berpikir bahwa aku bukanlah tipe perempuan matrealistis. :)
Wanita menyebut kata uang pasti dibilang mata duitan. Coba pikir, mana ada orang di dunia ini yang bisa hidup tanpa uang? Namanya saja dunia, segala hal di dunia ini pasti bersifat keduniawian, dan segala hal yang bersifat keduniawian lebih bersifat kebendaan meski ada juga yang sifatnya bukan benda. Kok jadi ngomongin keduniawian? ==a
Ok, lanjut ke permasalahan. Eeeto, apakah topik pmbicaraanku bisa disebut masalah?
Aku ini tipe yang cenderung tidak peduli dengan pendapat orang lain. Hn...maka dari itu, apapun yang orang lain pikirkan tentangku, tidak pernah menjadi masalah bagiku. Aku juga tidak pernah berusaha menunjukkan diriku yang baik-baik saja pada orang lain. Terkadang, tanpa sadar aku juga bisa menunjukkan diriku yang "lain". Diriku yang penuh dengan sisi gelap. Aku selalu merasa nyaman menjadi diriku sendiri. Aku hanya ingin menunjukkan "This is Me, Who I am".
Biarkan orang lain mandiri dengan pikirannya sendiri, dan aku tetap dengan kekeraskepalaanku. 
Nyahahahahahahaha...!! XD