Sabtu, 22 November 2014

Kanojo Wa Uso wo Aishisugiteru

Beberapa waktu yang lalu, di pertengahan Oktober 2014 akhirnya saya bisa menonton J-movie Kanojo wa Uso wo Aishisugiteru. Film ini merupakan versi live-action dari manga berjudul sama karya Aoki Kotomi. Sedikit mengenai Aoki Kotomi, manganya yang pernah saya baca adalah Morning, Day and Night yang terdiri dari 2 jilid (eh bener gak ya judulnya gitu? Udah lama banget soalnya), trus Kyo Koi wo Hajimemasu yang tamat di chapter 90. Karya Aoki Kotomi, menurut saya memiliki ciri khas tersendiri mulai dari artwork sampai pada gaya penceritaan dan karakter tokoh-tokohnya. Tapi yang paling mudah dikenali ya dari artworknya. Manga KanoUso (Singkatan untuk Kanojo Wa Uso Wo Aishisugiteru) sendiri baru saya baca setelah mengetahui manga tersebut dijadikan movie live-action. Yang membuat saya tertarik awalnya bukan mangaka, atau ceritanya, tapi karena pemeran utama dalam movie ini adalah aktor favorit saya, Sato Takeru. Nama Sato Takeru mungkin sudah tidak asing lagi bagi pencinta Samurai X atau Rurouni Kenshin, karena doi ini memerankan tokoh Himura Kenshin dalam movie live-action anime/manga tersebut.

Dalam movie live-action KanoUso, Sato Takeru bermain dengan aktris pendatang baru Ohara Sakurako yang telah melalui proses audisi yang panjang dan telah mengalahkan banyak pesaingnya yang juga ingin memerankan tokoh utama perempuan dalam movie ini. Sato Takeru berperan sebagai Ogasawara Aki, seorang komposer dan pemain bass untuk Band Crude Play. Sementara itu, Ohara Sakurako berperan sebagai Koeda Riko, seorang siswi SMA, anak pemilik toko sayur yang bermain band bersama dua orang teman baiknya.

Singkatnya, film ini menceritakan tentang percintaan antara Ogasawara Aki (25) dan Koeda Riko (16) yang diawali dari kebohongan Aki yang mengaku sebagai seorang pengangguran. Berbagai hal terjadi hingga akhirnyan kebohongan Aki terungkap lewat lagu yang dia ciptakan. Demi melindungi Riko yang bersama bandnya akan memulai debut, Aki berusaha meninggalkan Riko. Tapi, di akhir film ada adegan kissing Aki-Riko. Entah apakah itu menandakan kalau perpisahan Aki-Riko tidak jadi atau bagaimana, saya tidak mengerti. Yang jelas, versi manganya belum menginjak ending. Manganya baru mencapai chapter 42 (saat terakhir di update, sekitaran tanggal 11 Nopember masih di chapter 42).

Berikut ini lirik lagu ciptaan Aki untuk Riko. Judulnya Chippoke na Ai no Uta, dalam bahasa Inggris diterjemahkan "This Tiny Love Song". Kalau saya menerjemahkannya "Lagu Cinta yang Mungil ini". Maklum ya saya tidak begitu mengerti bahasa Jepang.. :-P hehe... Lirik lagu berikut saya terjemahkan dari versi Inggrisnya, thanks to translator dari beberapa website penyedia lirik dan penerjemah movienya sendiri.
Terjemahan saya mungkin agak kaku atau kemungkinan ada ketidaksesuaian. Gomennasai...
Jya...otanoshimi ni... >_<

CHIPPOKE NA AI NO UTA
by Ohara Sakurako & Sato Takeru
Theme song Movie Live Action "Kanojo wa Uso wo Aishisugiteru"

Ikinari utai dashi tari
Ikinari kisu o shi tari
Kimi ni wa takusan
`Gomen ne' tte iwanakucha ne

Nakushi chau no ga kowakute
Uso bakka tsuite shimau bokudakedo
Demo ne kimi no maede wa
Hontō no jibun de itakatta nda

Boku no sonzai ga
Kimi no hikari ni kage o otoshite shimau to shite mo
Kimi no sonzai wa
Dareka o terashi tsudzukete ite hoshii nda
Boku ga ite mo boku ga inakute mo
Kimi wa koko de kagayaite

Motto issho ni warattari
Motto nai tari sureba yokatta ne
Sunaona omoi ni imasara kidzuite iru nda

Itsumo kimi o omotte iru yo
Soko kashiko ni sagashite iru yo
Kimi no sono koe ga kikitai na
Ima sugu koko de

Kimi no egao ga
Boku o kurayami kara tsuredashite kureta nda
Demo boku no yokogao wa
Kimi no egao kumora sete shimau nda
Kimi ga ite mo kimi ga inakute mo
Boku wa koko ni i rarenai

Te no hira ni tsukanda yume o
Ima wa oi tsudzukete ikou
Hitori demo kitto koete yukeru
Tatoe ima wa genjitsu ni
Shibara rete ikigurushikute mo
Yoake wa tashikani yattekuru

Boku no kono uta ga
Kimi no senaka o sotto oshite kureruto ii na
Tsutaetai koto
Nani hitotsu tsutae rarenai boku dakara

Kimi no egao ga
Boku o kurayami kara tsuredashite kureta nda
Itsuka boku no egao ga
Kimi no egao to shinkuro suruto ii na
Kimi to boku ga deaeta kono kiseki
Kokoro kara kansha shite iru yo

Itsuka kono uta kimi ni todoku ka na
Chippokena ai no uta

******************************************************¥¥¥***********************************************

Terjemahan Indonesia

Tiba-tiba bernyanyi
Tiba-tiba berciuman
Aku benar-benar harus mengucapkan banyak kata "Maaf" kepadamu

Aku takut kehilanganmu
Aku yang berbohong sepanjang waktu
Tapi, dihadapanmu
Aku ingin menjadi diriku yang sebenarnya

Meski jika keberadaanku
Akan menjadi bayangan dalam cahayamu
Kuharap keberadaanmu
Akan terus bersinar pada siapapun
Aku ada ataupun tidak ada disampingmu
Kau akan bersinar disini

Aku masih ingin tertawa bersama
Kumasih ingin menangis hingga aku merasa lebih baik
Baru sekarang aku menyadari perasaanku yang sebenarnya

Aku selalu memikirkan tentangmu
Aku akan mencarimu dimana pun
Berpikir bahwa ku ingin mendengar suaramu
Sekarang juga, disini

Senyumanmu
Telah membawaku keluar dari kegelapan ke dalam cahaya
Tapi satu sisi wajahku
Akan membawa awan bagimu
Kau ada ataupun tidak ada disini
Aku tidak bisa berada disini

Mimpi-mimpi yang kau genggam di tangamu
Sekarang pergilah, teruskan mengejarnya
Kuyakin kau bisa memperolehnya sendiri
Meski kenyataannya sekarang sedang menahanmu
dan menyesakkan nafasmu
Fajar pasti akan pecah pada akhirnya

Lagu yang kuciptakan ini
Kuharap dapat mendorong punggungmu
Karena sesuatu yang ingin kukatakan
Tak bisa kukatakan satupun

Senyumanmu
Telah membawaku keluar dari kegelapan ke dalam cahaya
Suatu hari nanti, akan baik  jika senyumku dapat menyatu dengan senyummu

Keajaiban yang mempertemukan kita
Aku berterimakasih dari hatiku yang terdalam
Suatu hari nanti, akankah lagu ini sampai padamu?
Lagu cinta yang mungil ini

Untuk mendownload lagu ini silakan browsing di web-web penyedia mp3. Jya ne.... ^^v

Selasa, 11 November 2014

They are Fighting Again

Ini adalah kisah pertarungan selama kurang lebih 27 tahun antara bapak dan ibuku. They always fighting.
Sedari kecil sebenarnya aku hidup dalam keluarga yang sudah berantakan. Ini keluarga hancur yang tampak utuh di luarnya. Ibaratnya telur busuk, kalau orang tidak ada di dalamnya tidak akan tahu betapa hancur dan busuknya telur itu. Atau apabila tidak ada yang memecahkannya, orang-orang tidak akan pernah tahu bau busuk itu.

Aku yang sedari awal ada disini, hidup disini dan entah akan berakhir disini, selama 26 tahun hidup dalam keluarga ini, aku merasa paling tahu bagaimana keadaan sebenarnya disini. Tetapi, karena sudah terbiasa, aku sering lupa kalau di keluarga ini bangunannya sering tiba-tiba roboh, pilar-pilarnya begitu rapuh dan mudah digoncangkan angin meskipun hanya angin sepoi-sepoi. Aku menjadi lupa dan kadang terlena dengan kemegahan yang tampak di luarnya.

They are not holding it back anymore. Selama ini kupikir, bapak dan ibuku tidak akan bertengkar lagi bila aku tinggal di rumah. Ini salah satu alasanku tidak meninggalkan rumah lagi setelah menyelesaikan studi. Aku meninggalkan segalanya demi tetap berada di rumah ini. Apa yang kucari? Apa yang kudapat? Adik laki-laki yang biasanya menjadi tameng bagiku berada di pulau seberang dan mereka mulai lagi aksi brutal itu. Kali ini apa? Ponsel jadi korban. Aku tetap bertahan disini karena mengkhawatirkan adik perempuan yang baru memasuki masa remajanya. Aku harus melindunginya dari perasaan menderita karena pertengkaran orang tua. Apa aku bisa? Sampai kapan kami bisa bertahan?

Aku tidak habis pikir. Apa yang terjadi sejak lama, tidak pernah ada habisnya. Selalu masalah yang sama. Selama ini aku berusaha untuk tidak peduli. Ini hanya masa puber kedua mereka. Benar-benar orang dewasa dengan sifat dan sikap anak remaja baru gede. Hah... kuso! They didn't even care about their children's feeling. Just what the hell is wrong with them..?

Kepada siapa harus kuadukan perasaan ini? Siapa yang akan menolong? I can't even tell my brother about this. It's frustrating. Really..
Mereka sudah gagal menjadi orangtua. Mereka telah membuatku tidak mempercayai cinta, mereka membuatku takut menikah, mereka membuatku merasa terbebani.

Ya Tuhan, berikan jalanMu.

Jumat, 07 November 2014

The Ending of 15 Years

Goodbye Naruto

Baru pertama kali ini rasanya ada sesuatu yang hilang setelah membaca chapter terakhir dari serial panjang Naruto. Dari dulu selalu mempertanyakan "kapan manga ini akan berakhir?" Dan setelah benar-benar berakhir ternyata malah merasa kehilangan. "I want this manga to continue" tapi, akan menjadi kurang menarik ya kalau dilanjutkan. (?)

Hal yang menurutku menarik dari ending Naruto ini adalah sentuhan seperti Fanfiction. Apakah Kishimoto-sensei menerima banyak surat penggemar yang meminta untuk memasangkan karakter-karakter seperti dalam imajinasi pembaca? Ya..siapa tau saja beliau mempertimbangkan hal tersebut lalu memasangkan Naruto dengan Hinata, Sasuke dengan Sakura, Shikamaru dengan Temari, Sai dengan Ino dan beberapa yang tidak pernah terlintas di kepalaku, karena selama ini aku juga memasangkan mereka dalam fanfiction yang kubuat.

Berakhirlah sudah serial Naruto yang panjang dan dulu sempat membuatku menyerah untuk membacanya. Berakhirlah episode panjang itu. Kupikir, Kishimoto-sensei juga mungkin merasa bosan menggambar manga yang sama selama 15 tahun. Betapa hebat ketahanan mood seorang manga-ka. Dibandingkan aku yang ketika menggambar terlalu cepat hilang mood dan sering menjadi blank, aku sangat mengagumi mangaka.

Ini saatnya serial baru. Mungkinkah kisahnya akan sepanjang dan sepopuler Naruto? Mudah-mudahan serial baru itu nantinya dapat menggantikan rasa kangen terhadap Naruto, setidaknya dengan melihat gaya menggambar dan gaya penceritaan dari sang mangaka.

Minggu depan sudah tidak perlu lagi menunggu chapter baru Naruto. Itu dia perasaan kehilangan. Tidak ada lagi rasa penasaran terhadap kisah selanjutnya. Tidak lagi ada rasa degdegan saat menunggu kemunculan Sasuke. Oohhh my God I aready miss them... >_<

Dan mengakhiri curahan hati tidak penting ini, Goodbye Naruto. Terimakasih telah hadir dalam kehidupan setiap penggemarmu selama 15 tahun ini. Terima kasih Masahi Kishimoto-sensei telah menciptakan dunia ninja yang menarik dan menginspirasi. ^_^
Sekarang saatnya mendelete manga Naruto dari Aplikasi Mangasearcher.  :'-(    :'-(   :'-( 

Selasa, 04 November 2014

Reason of the tears

Today's my friend wedding party. Kekkon omedeto gozaimasu, Neny-chan to ADC-sensei (?). :-D

Yah, ini saat yang membahagiakan. Mereka pacaran begitu lama dan akhirnya menikah. Tapi, bukan mengenai mereka, tulisanku ini. Dalam resepsi itu, I met my ex-boyfriend. It's a good thing that I came with my sister. Kalo sama pacar, apa jadinya? :-O
Aku tidak tau bagaimana yang terlihat, tapi aku merasa biasa-biasa saja. Tapi, tentu rasanya tidak sama seperti bertemu teman lama. Sangat berbeda. Aku memikirkan bagaimana perasaan pacarku jika tahu hal ini? Apa dia akan marah? Haruskah kuberitahukan padanya? Haruskah kusembunyikan saja? Merahasiakannya? Mengingat aku tipe manusia yang agak 'ember' aku mungkin tidak tahan menyimpannya sebagai rahasia. Tapi ternyata, aku bahkan tidak  bisa memberitahukannya kepada ibuku dan entah kenapa adikku yang notabene super 'ember' itu juga tidak mengungkit-ungkitnya begitu sampai di rumah. Kinda strange...
Dalam perjalanan pulang tadi, tiba-tiba saja ada perasaan sakit di tenggorokan. Aku mengingat alasan-alasan yang membuatku berpisah darinya. Begitu banyak hal yang bahkan tidak satupun kuungkapkan kepada siapapun. Hanya ada perasaan sakit dari begitu banyak keegoisan yang kuciptakan.
Saking sakitnya tenggorokanku, air mataku sampai keluar. Kalo bisa, mungkin aku menangis sambil berteriak-teriak mengeluarkan kesakitan itu.
Apa yang membuatku sakit? Tentu aku tau alasannya. Masih dengan keegoisanku, aku mengingat saat-saat dulu dia memuji perempuan lain di hadapanku. Bukan sakit karena cemburu, tapi sakit karena harga diriku merasa terinjak. Karena aku tidak memiliki apa-apa yang kubawa dalam diriku karena itu yang paling berharga bagiku hanya harga diri. Aku hanya benci saat aku merasa harga diriku terluka. Terlebih lagi saat dia tidak pernah mencoba memahami arti harga diri itu bagiku. Dalam diriku, aku hanya selalu berharap, di dunia ini setidaknya ada satu orang saja yang bisa memahamiku.
Saat memutuskan untuk berpisah darinya, aku tidak pernah berpikir untuk memperoleh yang lebih baik. Tidak ada sedikit pun pikiran "aku pasti bisa mendapatkan yang lebih baik". Tidak. Mungkin lebih tepat kukatakan bahwa saat itu aku hanya sedang melarikan diri. Tidak pernah ada pikiran, berpisah adalah jalan yang terbaik. Aku hanya merasa menemui kebuntuan. Dan memutuskan untuk tidak melanjutkan lagi perjalanan itu, karena rasa "kebuntuan" itu adalah perasaan yang paling menyakitkan. Setidaknya itu yang kurasakan.
Aku hanya tidak bisa membuat alasan. Aku sendiri membutuhkan waktu lama untuk mengetahui kenapa aku menghentikan langkahku ketika menapaki jalan itu.
Saat itu, aku bahkan tidak tahu bagaimana cara meminta maaf dan berterima kasih.

Aku yang tidak tahu bagaimana cara mencintai. Aku yang tidak bisa mencintai dengan sepenuh hati. Aku yang bahkan tidak tahu apa itu cinta. Ketika dihadapkan dengan orang yang benar-benar mencintai dengan tulus dan sepenuh hati, rasanya ingin berlari dan bersembunyi. Aku hanya tidak sanggup memberikan apa-apa. Aku juga tidak bisa menjanjikan apa-apa, bahkan sampai saat ini pun. Beban karena tidak bisa mengekspresikan "cinta" itu juga terjadi. Karena yang terpenting bagiku adalah komitmen.

Dan yang kemudian kurasakan, kesedihan karena aku (entah mengapa) merasa sang mantan belum juga move on. Untuk itu juga aku menangis memikirkan apa yang telah kulakukan pada kehidupab seseorang. Memikirkan bahwa kesakitannya mungkin jauh lebih melebihi kesakitan yang kurasakan. Memikirkan bahwa tidak ada yang bisa kulakukan untuk menolongnya.
I really am pathetic...