Beberapa jam lagi umurku 25 tahun. Aku akan menginjak usia keperakan. Aku selalu berharap, di usia yang terbilang cukup dewasa ini aku sudah sarjana dan memiliki pekerjaan tetap bahkan sudah mempersiapkan diri untuk menikah. Aku hanya berharap. Selama ini yang kupunya hanya harapan. Hanya harapan yang membuatku tetap hidup hingga sekarang. Harapan agar aku bisa membalas kebaikan orang tuaku selama ini, membuat mereka bahagia.
Entah kenapa, kadang-kadang aku merasa hidupku tidak akan lama. Rasanya aku hanya masih perlu melewati beberapa langkah lagi untuk sampai pada puncak hidupku yang singkat. Tapi, hari esok siapa yang tahu.
Sebentar lagi umurku 25 tahun. Ini usia perak yang tidak semua orang bisa menapakinya. Tidak semua orang. Tidak bagi mereka yang berumur lebih pendek dariku. Menjelang umur silver ini Tuhan sudah menyiapkan kado yang sangat berharga bagiku. Satu lagi hal yang begitu special. I'm twenty five, and I'm an happy single.
Tepat menjelang usia ke duapuluh lima tahun aku dan pacarku mengalami konflik. Tidak ada sekali atau dua kali. Tapi ini adalah yang ke sekian kalinya terjadi dengan akar permasalahan yang sama pula. Aku tidak suka selalu mendebatkan hal yang sama. Itu membuatku merasa seolah-olah aku tidak pernah belajar dari konflik-konflik sebelumnya.
Kali ini, aku merasa jauh lebih sedih dari sebelum-sebelumnya. Aku tidak tahu kenapa. Mungkin karena aku telah mengatakan kejujuran tapi kejujuran itu ternyata juga tidak memiliki arti apa-apa. Kupikir aku juga akan mengakhiri semua ini.
It's the best birthday ever in my life.
Kupikir saat seperti ini tidak akan terjadi dalam hidupku. Saat aku akan benar-benar berpisah dari pacarku, selamanya. Kupikir aku tidak ingin kembali lagi dan mengulang konflik yang sama. Hanya kali ini saja kesempatanku. Kali inilah saatnya. Aku menyadari ini adalah kado teristimewa untukku. Sama seperti kado-kado yang pernah kuterima sebelumnya di setiap ulang tahunku.
Tuhan, aku pasti sudah banyak membebaniMu. Apa yang harus kulakukan dalam hidupku sudah kulakukan semestinya dengan sekemampuanku seperti apa yang telah Kau berikan padaku. Sampai detik ini pun aku merasa masih belum memiliki alasan kenapa aku hidup. Selama ini kupikir hanya dengan menjalani saja aku akan menemukannya. Mungkin aku pernah menemukannya tapi kemudian aku melewatkannya begitu saja. Kau yang paling tahu seperti apa diriku. Meski aku telah melewatkan banyak hal dalam hidupku, tanpa lelah Kau selalu menyiapkan sesuatu yang lain untukku. Aku tidak pernah kehilangan rasa syukur padaMu.
Akan kuserahkan segalanya padaMu. Karena Kau yang paling tahu apa yang kubutuhkan dalam hidupku.
Thank you for the birthday present... :)