Aku tak ingat dengan pasti kapan aku mulai mengenal L'arc~en~ciel
alias Laruku dan mulai menyukainya.
Awalnya aku tidak begitu 'ngeh' dengan lagu
4th Avenue Cafe yang menjadi soundtrack Rurouni Kenshin, maklum waktu Rurouni
kenshin alias Samurai X diputar di salah satu stasiun TV di Indonesia aku masih
SD dan saat itu yang aku tau cuma kartun jepang. Aku sama sekali belum tau
apa-apa tentang Jepang. Beranjak dewasa, sedikit demi sedikit aku mendapat
informasi tentang jepang. Dan mulai tertarik dengan "ke-Jepang-an".
Memang ini juga merupakan pengaruh dari serial animasi, sentai dan tokusatsu
yang aku tonton sejak kecil dan sampai saat ini masih sering tayang di tivi.
SMP, aku mulai sering mendengarkan lagu-lagu Jepang dalam keseharianku lewat.
Bahkan aku bela-belain mendengarkan siaran radio Phoenix yang tertangkap sampai
ke rumahku meskipun untuk memperoleh suara yang jelas membutuhkan usaha lebih
keras. Maklum saja, Radio itu bermarkas di Denpasar. Bila diibaratkan, Denpasar
berada di daerah paling timur sementara tempat tinggalku berada di daerah
paling barat pulau Bali. Tidak mengherankan bila siaran yang kudapatkan agak-agak kabur, tapi masih berusaha kudengarkan.
Aku intens mendengarkan siaran radio itu hingga aku
SMA, dan mulai ada pergantian jam untuk siaran lagu-lagu jepang, terlebih lagi
lagu-lagu jepang mulai dikurangi, dirampok tempatnya oleh lagu-lagu korea.
Kesal. Tapi aku gak bisa berbuat apa-apa. Radio di daerahku juga menyiarkan
lagu-lagu Jepang. Tapi mungkin karena kekurangan stok lagu, mereka hanya
memutar lagu "itu-itu" saja.
Kadang-kadang lagu yang aku Request
tidak dimiliki oleh radio. Sampai suatu hari aku iseng-iseng berkunjung ke
stasiun radio itu dan disanalah aku membeli CD MP3 yang berisi lagu-lagu
jepang dan soundtrack anime. salah satu lagu yang aku sukai adalah Ready Steady
Go-nya Laruku. Aku gak begitu tau apakah lagu itu soundtrack anime atau bukan,
yang jelas aku suka lagunya dan lagu itu membuatku bersemangat.
Menjelang
kelulusanku dari SMA, aku membeli majalah Animonster. Dari majalah inilah aku
mendapatkan banyak informasi tentang "ke-Jepang-an". :D thanks to
Animonster..
Sejak
itulah aku terus memburu majalah Animonster setiap bulan meski di daerah agak
sulit dicari. Sampai aku kuliah, aku sengaja menyisihkan uang jajanku hanya
untuk membeli majalah Animonster yang terbilang cukup mahal untuk ukuran
ekonomi sepertiku. Dari Animonster aku tau banyak tentang Laruku, mulai dari
personil, pergantian personil bahkan berita-berita terbaru tentang mereka. Aku
masih awam terhadap internet waktu itu. Jadi, mendapat informasi segitu saja
sudah membuatku begitu senang. Tanpa sadar aku memburu lagu-lagu Laruku
disamping lagu-lagu jepang lainnya. Dan ketika seorang teman memberiku
soundtrack Samurai X aku terdiam mendengar lagu 4th avenue
café. “Lhooo lagu ini dinyanyiin sama Laruku?” pikirku dengan bego’nya. Dan
bias ditebak, aku terus mencari-cari lagu Laruku.
Meski
tidak bisa dibilang “Fans” karena aku terbilang tidak tau apa-apa mengenai
Laruku tapi aku selalu ingin tau mengenai mereka. Aku respect dengan mereka
berempat. Mereka sangat kompak dan konsisten bermusik dalam satu band hingga
anniversary mereka yang ke duapuluh. Menurutku jarang ada band yang bisa
seperti itu. Meskipun di tengah-tengah karir mereka -ketika mereka mungkin
jenuh dengan keseharian- mereka memutuskan untuk hibernasi dari Laruku dan
bersolo karir, tapi toh mereka dengan konsisten kembali lagi menjadi Laruku dan
terus berkarya hingga saat ini.
Yang
lebih membuatku respect terhadap mereka adalah skill bermusik yang sudah tidak
diragukan lagi. Baik Hyde, Tetsu, Ken, dan Yukihiro benar-benar piawai bermain
instrument music masing-masing. Mereka memang TOP.
Hari
ini aku membaca blog-blog dan berita-berita di internet mengenai konser mereka
di Jakarta 2 Mei lalu. Memang sangat disayangkan aku tidak bias menonton
menampilan mereka. Apalagi tiket konser mereka sold out. Ini menandakan fans
Laruku Indonesia benar-benar antusias dengan konser mereka di Jakarta. Aku juga
menonton beberapa video konsernya.. thanks to uploader. J
Tapi
menonton videonya membuatku nyesek dan berpikir, ‘betapa bangganya berada
diantara penonton dan ikut menyanyikan lagu-lagu Laruku disepanjang konser.
Betapa bangganya bertemu dengan sesama penggemar music jepang, terutama
Cielers. Betapa bangganya berinteraksi dengan Laruku.’ Memikirkan itu membuatku
iri pada para penonton. L
Kapan
ya bisa bertemu Laruku secara langsung?
Dan
kini, terlewatkan sudah konser 2 Mei tersebut. Hyde janji akan balik lagi ke Indonesia. Apakah saat mereka kembali konser di Indonesia, aku bisa menonton penampilan mereka? Tidakkah saat itu aku terlalu tua untuk berjingkrak-jingkrak kegirangan? hehe :P
hem.....ada juga pnggemar laruku di bali, salut deh sama kmu
BalasHapus