Sebagai perempuan, lajang di usia matang, mudah sekali untuk merasa down.
Ya, aku down akhir-akhir ini.
Pertama, karena aku jatuh cinta pada seorang pria yang tidak memiliki ketertarikan padaku.
Kedua, karena pria yang kucintai itu tidak memiliki ketertarikan padaku.
Ketiga, karena dia sama sekali tidak memiliki ketertarikan padaku.
Dan aku pun down.
Sebenarnya, aku ingin sekali setidaknya satu kali dalam hidupku, ketika aku jatuh cinta pada seseorang orang itu juga jatuh cinta padaku. Semacam takdir?
Oh ayolah, apa hanya aku disini yang percaya pada takdir?
Oke, ini tahun 2017, memangnya masih ada hal-hal semacam itu?
Tapi, aku selalu mempercayainya. Itu semacam fantasi bagi setiap wanita, mungkin.
Itu juga fantasi bagiku.
Bertemu dengan seseorang yang ditakdirkan untukmu, orang yang selama ini mencarimu, dan orang yang selama ini kamu tunggu, lalu kamu dan dia saling menemukan. Bila hal seperti itu ada, itu pasti sesuatu yang paling romantis yang pernah ada di dunia ini.
Tapi, semua kisah tidak bisa seideal itu. Hidup di dunia nyata, tidak semua seperti apa yang ada dalam bayangan, dalam fantasi. Kalau tidak nyata ya anggap saja sedang bermimpi. Jadi mungkin selama ini aku lebih banyak hidup dalam dunia mimpi.
Seperti mimpi yang pernah kualami. Kamu yang meraih tanganku dan menggenggamnya, apa maksud semua itu? Apa mimpi itu hanya bunga tidur yang tak ada artinya? Sayang sekali, itu membuatku menjadi terlalu banyak berharap. Aku menjadi bingung.
Bila benar kamu ditakdirkan untukku, aku bingung memikirkan bagaimana masa depan denganmu. Aku mulai memikirkan seperti apa kamu terhadapku nanti. Tapi, di sisi lain juga ada keraguan. Mungkin kamu dan aku bertemu bukan untuk bersama.
Dan lagi-lagi, aku jatuh cinta padamu bukan untuk ditakdirkan menjadi pendamping hidupmu.
Aku sudah mulai menghindarimu.
Kita memang tidak bertemu selama waktu yang cukup lama, bahkan tidak berkomunikasi. Apa yang tidak bisa kukatakan secara langsung, aku telah menuliskannya tapi itu pun tidak sampai kepadamu.
Kemudian aku berpikir, mimpi itu mungkin hanya pesan yang menyampaikan bahwa kamu membutuhkan bantuanku. Ya, karena beberapa hari setelah mimpi itu, kamu jatuh sakit. Aku berusaha keras memberitahukan orang-orang terdekatmu, yang kamu anggap keluarga itu untuk memperhatikanmu. Semua menjadi sulit ketika mereka juga mengalami masalah kesehatan. Tapi, aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Sampai disitu saja peranku. Dan itu tidak memiliki arti apa-apa bagimu.
Haaahhh.. entah kenapa di saat aku jatuh cinta, aku seperti jauh dari cinta yang berbalas. Tapi, ini adalah sesuatu yang luar biasa dalam hidupku. Aku merasa bangga pada diriku sendiri karena berani membuat keputusan.
Di saat aku resah dan gelisah memikirkan diri sendiri yang masih lajang di usia menjelang 30 tahun, aku justru berani membuat keputusan luar biasa dalam hidupku. Melepaskan seseorang pergi dari kehidupanku dan menbiarkannya menjalani hidup yg seperti yang dia harapkan.
Ini hal baiknya.
Aku down karena cintaku tak terbalas, di sisi lain aku bahagia dan bangga pada diri sendiri karena "mantanku" mulai menata hidupnya kembali. Dia mulai melakukan hal-hal yang dia suka, mulai bergaul dengan orang-orang yang menjadikan dirinya keren, dia mulai berkembang, dan lalu oh dia berfoto dengan seorang wanita. Itu membuatku senang. Ini kedua kalinya aku membuktikan bahwa dia hidup dengan lebih layak tanpa adanya aku. Seharusnya aku tak pernah lagi membawa dia ke dalam kehidupanku yang membuatnya penuh kesialan. Aku ibarat badai dan awan gelap mungkin dalam hidupnya, dan semua itu sudah berakhir.
Dan aku, apa yang akan kulakukan dengan hidupku?
Sejak awal aku sudah memikirkannya.
Aku tidak takut untuk membuat keputusan itu, karena sudah kupikirkan dengan matang. Aku sudah memantapkan hatiku.
Karena jatuh cinta akan menjadi hal yang mustahil dalam hidupku, saat itu aku berpikir, "aku akan sulit bahagia bila terus seperti ini, aku tak mungkin jatuh cinta pada siapa pun, itu akan menjadi hal termustahil yang akan terjadi, mungkin aku juga tidak akan pernah menikah, bila memang aku tidak menikah, aku akan mengadopsi anak untuk memeliharaku di hari tuaku nanti".
Tapi, tak lama berselang, ternyata aku jatuh cinta. Aku jatuh cinta dengan begitu cepat sampai aku meragukannya, apa ini benar-benar cinta atau hanya fantasiku belaka. Mungkin sampai saat ini pun aku masih ragu.
Aku jatuh cinta pada orang yang tak pernah terpikirkan dalam hidupku. Ini berbeda dari jatuh cinta dengan karakter 2D di anime atau manga. Tapi, rasanya orang yang membuatku jatuh cinta ini tak jauh berbeda dari karakter anime atau manga. Dia pasti terlalu jauh dari jangkauanku. Bukan sesuatu yang bisa kumiliki.
Maka dari itulah aku down.
Anggap saja aku sedang jatuh cinta pada karakter 2D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar