Aku memiliki kecenderungan menghindari hal-hal yang bisa membuatku sakit hati.
Ketika menemui hal yang menyebabkanku terluka aku akan menjadi lebih waspada.
Secara tidak sadar aku membangun tembok yang lebih tinggi dan tebal.
Aku akan menjauh.
Aku akan pergi.
Aku akan menganggap bahwa ini bukan jalanku.
Aku sering berpikir, kenapa orang begitu berani mengambil resiko besar dalam hidupnya. Sementara aku selalu berusaha menyelamatkan diriku sendiri, tidak ingin terluka, tidak ingin dilukai, tidak akan menghadapi kesakitan.
Aku menyadari alasan sebenarnya.
Aku hanya tidak ingin menangis.
Ketika aku menangis, hatiku mengutuk penyebabnya, ada hal lain di dalam diriku yang menjadi murka, dan diriku yang lain takut dia mengucapkan kata-kata kebencian yang bisa saja menjadi nyata.
Diriku yang lain itu jauh lebih mudah lepas kontrol. Entahlah.. tapi kadang-kadang rasanya begitu nyata.
Hari ini temanku mengatakan dia telah jadian dengan gebetannya yang berbeda agama.
Entah komitmen apa yang dia sepakati.
Aku tidak setuju dengan kata-kata "kita jalani saja". Kenapa harus begitu? Kesannya main-main. Aku tidak bisa mencampuri urusan percintaannya, hanya saja, apakah seperti itu baik?
Meskipun aku sendiri tidak seberani itu.
Apakah benar pikiranku selama ini?
Aku seperti hidup di dunia yang berbeda.
Dimana duniaku berputar jauh lebih lambat daripada orang lain. Aku lambat dalam memahami banyak hal. Aku lambat dalam hal memikirkan banyak hal. Aku bahkan tidak bisa memikirkan banyak hal dalam waktu bersamaan.
Tapi, tidak ada yang bisa kulakukan dengan semua itu. Aku hidup dalam duniaku sendiri. Dalam langkahku sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar