Senin, 29 Mei 2017

Thank You For Bringing Happiness ❤

I read his blog almost everyday and it gives me a thing I can't describe. I feel peace, happiness and smile everyday. I was wondering, does it how it feels to fall in love?
My heart is beating like crazy, as if it was the first time. How many time do I said it?
The word "Love" is really precious so itls hard to tell if it really love or not.
Everyday, I start a day after read his blog.
It gives me a power. I become positive! Just like that. I'm happy.
Again and again, I wonder if it's how people fall in love.
Although I know that he may has no feeling for me, but I'm really grateful for every single smile that he bring to me without his intension.
When I read his blog, what he wrote there describe him a lot. That's what I love about him. He's a deep thinker. He has his own philosophical way of life. He thinks about a lot of think, about the meaning of everything. He thinks about what the purpose of life, what the meaning of life, what he want to do in his life.
A positive person, i guess.
Without knowing it, he change me.
I smile a lot after knowing him. My heart is beating. He doesn't know that. I want to tell him but no. I don't want my feeling disturbing him.
I did confess to him not long ago, he want think it over, but knowing him, I think I know what his answer will be.
And I don't know what will happen to me when I hear the answer.
But, I don't want to think much about that now. I will meet him in about two weeks and it's frustrating.
Will it be okay?
And today's blog is about healing.
He wrote, there're two types of healing. From the inside and from the outside.
He believes that what he does is the healing from the inside.
I love his way of thinking thing. As I said, he's a deep thinker. 😆
Then, I love how he address himself.
"The child of the universe."
He's so cute ❤
Thank you for bringing me happines everyday. ❤

Rabu, 24 Mei 2017

Your Back

Is this how it feel to fall in love?
My friend told me that isn't love. Not yet he said.
"Right now, you are not in the state of fall in love".
I was wondering if it's true. 
When I saw his back over a photo, I smiled. I really love myself when smiling. It's not for someone else but myself. The feeling of satisfaction just flowing, I really love that sensation.
I really love watching people's back.
I don't know why but it's nostalgic. It's strange. When I see his back, I feel the feeling of hard work, hard effort, a strong personality, low profile, strong will, sincerity, humanity, and a man? He's a manifestation of universal love. A freedom and confident affection. He's a free spirit that manifest into human. 
He's wandering to search for identity, a purpose of life, and union with nature.
He, who claims himself a child of the universe.

Kamis, 11 Mei 2017

Patient is a meditation

Kita sekarang berdiri di tanah yang sama tapi tetap saja kita tidak bisa berjumpa. Kamu sibuk disana dengan urusanmu. Sementara aku menunggu tanpa kepastian tapi aku masih bersabar. Menyadari diri ini bukan siapa-siapamu. 
Tapi hati ini meragu, mungkin kamu sudah lupa pada kata-katamu yang belum lama ini kamu katakan dalam pesanmu. Tidak ada kabar darimu, aku menyadari kamu mungkin tidak benar-benar memikirkanku. Apa kamu suah membulatkan keputusan? Jawaban atas pengakuanku. Aku masih menunggu kabar darimu. Sampai saat itu tuba, aku akan bersabar, dan akan masih tetap bertahan.

Jumat, 05 Mei 2017

Aimashou ka?

Malam ini aku tidak bisa tidur.
Aku ingin tidur tapi mata ini sulit terpejam.
Jantungku berdebar-debar tak karuan.
Apa arti debaran ini?
Saat kamu mengatakan, "Bali ni ittara aimashou"
Jantungku berdebar-debar.
Ada rasa senang disana.
Tapi ada juga rasa takut.
Banyak hal yang terbersit di kepalaku ketika kamu mengatakan itu.
Kamu mungkin ingin memastikan apakah pengakuan yang kubuat terhadapmu adalah kebenaran.
Kamu mungkin ingin mengetahui bagaimana reaksiku saat bertemu denganmu nanti.
Kamu tahu, aku mungkin lebih penasaran bagaimana reaksiku nanti.
Selama ini aku belum pernah bercengkerama dengan orang asing dari negara berbeda.
Aku takut reaksiku tak seperti yang kuharapkan.
Aku takut reaksiku akan membuatmu tidak menyukaiku.
Sebelum ini aku begitu optimis akan sebuah pertemuan.
Tapi ketika kamu yang memintanya aku mendadak pesimis.
Aku tidak cantik, aku tidak manis dan aku mudah gugup.
Apa kamu akan menyukaiku meskipun aku seperti itu?
Aku ingin tahu.
Tapi, apa itu juga berlaku bagimu?
Apa kamu akan gugup saat bertemu denganku?
Eh.. Tidak mungkin.
Kamu sudah terbiasa berbicara, bercengkerama, berinteraksi dengan orang asing.
Orang Bali bahkan bukanlah asing bagimu. 
Sebenarnya aku menggunakan kesempatan itu untuk mengatakan bahwa aku menyukaimu.
Aku tahu kamu memiliki ketertarikan dengan Bali, dan sebaliknya aku tertarik dengan negaramu.
Apa kamu tahu, aku menggunakan ketertarikanmu pada pulau ini untuk menarik perhatianmu?
Aku merasa memiliki keuntungan karena aku orang Bali. 
Tapi aku juga tidak yakin.
Meskipun aku menyukaimu dan telah mengakuinya padamu, aku masih tidak yakin. 
Kamu mungkin sedang mempertanyakan tentang diriku yang sepertinya begitu asing bagimu tiba-tiba berkata "suki"
Aku yakin kamu bingung dan heran terhadapku.
Tapi aku serius. 
Meskipun aku benar-benar takut.
Lalu menjadi tidak yakin.
Meskipun benar-benar menginginkanmu.
Kamu masih tetap menganggapku orang asing. 
Aku mungkin berpikir terlalu jauh, berharap terlalu tinggi.
Kamu pasti terkejut akan pengakuanku.
Aku sendiri tidak menyangka reaksimu begitu tenang seolah aku mengucapkan candaan.
Benarkah demikian?
Aku ingin kamu benar-benar memikirkan tentang apa yang kurasakan.
Aku juga ingin memastikan apa yang kurasakan.
Aku tidak ingin ini hanyalah semu yang ada dalam imajinasiku saja. 
Kamu mungkin bertanya, bagaimana mungkin seseorang bisa mengatakan suka padahal belum bertemu.
Kamu mungkin ingin memastikan perasaan suka seperti apa yang kurasakan.
Aku juga.
Aku ingin memastikannya.
Aku ingin memastikan arti debaran ini.
Karena itulah, aimashou ka?
Aitai yo. 
🙆

Senin, 01 Mei 2017

Masa-san

Sudah beberapa minggu aku mengenalnya. Masa-san. Dia seorang berkebangsaan Jepang yang tak sengaja diperkenalkan kepadaku oleh teman lamaku. Tapi tidak secara langsung.  Dia menunjukkanku foto Masa-san mengenakan pakaian adat Bali. Entahlah, sejak saat itu aku tertarik padanya.  Kuberanikan diriku mengajaknya berkenalan melalui media sosial facebook.  Dia merespon, dan menambahkanku sebagai teman karena aku tidak bisa menambahkan dia sebagai teman.  Sepertinya dia memiliki pertemanan di facebook yang cukup banyak.  Setelah hari itu, kami sering bertukar pesan. Meskipun lebih banyak satu arah, aku bertanya dia menjawab. Itu membuatku berpikir, apa aku mengganggunya? Atau mungkinkah memang tipenya yang agak tertutup. Tapi bagaimana menjelaskan beberapa foto yang dia kirimkan padaku? Aku hanya merasa telah menjadi cukup dekat untuk dikirimi foto aktivitasnya.  Hanya saja, hei mungkin saja bukan aku saja yang  dia kirimi foto-foto seperti itu. Dan sepertinya bukan aku saja yang dia ajak berbincang.  Entahlah,..  Aku mungkin terlalu axcited. Aku menyukainya.  Tapi aku ingin tetap realistis.  Dia seorang environmentalist yang mungkin tidak tertarik akan hal-hal romansa. Jadi, apa yang harus kulakukan? Beberapa kali sempat merasa down, dan setiap dia membalas pesanku aku kembali memperoleh kekuatan. Dan saat dia berkomentar ria dengan teman-teman kenalannya aku down kembali. Tapi, hello.. Aku dan dia bukan apa-apa. Meskipun begitu, aku ingin tahu seperti apa aku di matanya, apa yang dia pikirkan tentangku. Pada akhirnya yang terpikirkan olehku semua yang dia lakukan hanya formalitas semata. 
Dia seperti sedang membangun tembok diantara diriku dan dirinya, seperti menjaga jarak agar tak terlalu dekat. Apa benar begitu? Bukankah perbedaan bahasa juga bisa jadi penyebab kami tidak bisa ngobrol leluasa dan nyambung. Entahlah.. Aku masih berharap terhadapnya.  Aku akan berusaha.  Kalau down lagi aku akan bangkit. Sampai aku menemukan jawaban yang pasti. Apa yang harus kulakukan terhadap perasaan ini.