Rabu, 16 April 2014

Munyi Maisi Puyung

Kata-kata yang tidak ada artinya. Seorang teman memposting sesuatu mengenai "kata-katamu itu seperti bualan di dalam karung yang siap di buang ke tong sampah". Aku sependapat. Kubilang padanya "aku benci orang yang terlalu banyak bicara tapi kerjanya nol, munyi maisi puyung". Artinya, siapapun itu, dia banyak bicara, hanya bicara, tanpa melakukan pembuktian, tanpa melakukan kerja nyata, tanpa ada konsistensi dalam ucapannya. Lain di mulut lain dihati lain juga dalam tindakannya. Dan aku membenci orang-orang seperti itu. Orang-orang seperti itu cenderung menganggap orang lain bodoh, rendah, mudah dibohongi dan ditipu. Setidaknya seperti itulah yang kupikirkan. Orang-orang yang memiliki harapan seperti halnya aku yang lebih menginginkan bukti bukan janji, akan mudah kecewa oleh orang seperti itu. Munyi maisi puyung itu hanya diperuntukkan bagi orang buta. Karena orang buta tidak pernah melihat kenyataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar