Selasa, 24 Oktober 2017

Aku Masih Akan Hidup 50 Tahun Lagi

Jika usia rata-rata manusia 70 hingga 80 tahun, maka aku masih mempunyai sisa hidup 40 hingga 50 tahun lagi. Itu akan menjadi waktu yang sangat lama.
Di usiaku yang menjelang 30 ini saja meskipun merasa sudah cukup memahami kehidupan, nyatanya masih banyak hal yang tidak bisa kupahami.
Sebut saja satu pertanyaan yang tiba-tiba muncul dalam benakku ketika melihat buah mangga yang masih kecil di halaman sekolah, buah yang awalnya kulihat kecil-kecil semakin hari semakin membesar. Otak jahilku bertanya-tanya, "Kapan mangga itu bertambah besar? Tahu-tahu sudah segede itu."
Aku cukup mencintai ilmu biologi jafi jawaban logisnya adalah, semakin hari sel dalam buah mangga mengalami pembelahan, dan itu adalah pembelahan normal. Yang menjadi masalah adalah, aku tidak bisa melihat dengan mata bulatku secara langsung bagaimana hal tersebut terjadi. Maka setiap hari kuanggap apa yang kupelajari itu telah memuaskan rasa penasaranku. Tapi itu tidak sepenuhnya benar.
Aku mengabaikannya setiap hari karena berpikir memikirkan hal tersebut tidak begitu berguna, aku tidak akan mendapat jawaban yang membuatku puas.
Setelah dipikir-pikir, ada berapa banyak hal di dunia ini yang kuabaikan hanya karena hal tersebut kupikir tidak akan pernah kudapatkan jawabannya?
Berapa banyak hal yang telah kujauhi, kuhindari dan aku telah melarikan diri darinya hanya karena aku tidak akan pernah tahu jawabannya. Mungkin juga tidak mau tahu.
Apakah sisa hidupku yang terlama 50 tahun itu mampu memuaskan rasa penasaranku terhadap hal-hal yang terjadi di dunia ini?
Meskipun begitu, bahkan bila aku harus terlahir kembali setelah kematianku di masa ini, aku masih ingin lahir dan menjalani kehidupan seperti hidupku saat ini. Tidak ada yang ingin kuubah. Meskipun aku harus hidup seorang diri.
Aku percaya bahwa Tuhan adalah the Great Planner, apakah beliau mempunyai rencana-rencana dalam masa depanku? Apakah semua itu akan terjadi seperti apa yang telah dirancangkan? Apa yang terjadi padaku adallh apa yang kubutuhkan. Selama hidup aku mempercayainya. Meskipun selalu terasa menyakitkan bahwa apa yang paling kuunginkan tidak ada dalam rencana-rencana Tuhan untukku.
Meskipun aku sangat ingin tahu apa yang akan terjadi dalam hidupku bila aku memaksakan kehendakku.
Entah berapa kali aku harus memohon, "kali ini saja kumohon, kali ini saja, kumohon, kali ini saja"
Meskipun tetap saja di dalam hati aku meyakini bahwa apa yang paling kuinginkan tidak akan pernah kudapatkan. Atau paling tidak "belum saatnya". Akan ada waktu yang tepat. Entah kapan. Atau entah dengan situasi dan kondisi yang bagaimana.
Bila aku tidak menyerah mungkin aku bisa mewujudkan paling tidak satu dari sekian banyak hal yang paling kuinginkan.
Bila aku harus memilih, meskipun hidup di masa sekarang harus menyakitkan, aku masih ingin tetap hidup seperti ini di kehidupan selanjutnya.
Aku sedang menjalani karmaku, inilah peranku dimana di duniaku akulah pemeran utamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar