Senin, 25 Desember 2017

Bagaimana Aku Akan Melawan Alam Semesta?

Sebelumnya, Selamat Hari Natal :-*

Sayang sekali moment natal ini aku merasa sedikit lesu. Setelah akhirnya dengan doa dan usaha keras aku sampai di tempat ini, akhirnya aku harus menghadapi kenyataan bahwa mungkin aku hanya tak bisa melawan alam semesta.

Semalam aku bermimpi kehilangan anting-anting baik yang sebelah kiri maupun yang sebelah kanan. Artinya, aku kehilangan harapan, kehilangan kepercayaan terhadap diri sendiri dan orang lain yang bersifat khusus. Itu sebenarnya mimpi buruk yang menjadi nyata.
Aku memang telah menghadapi itu. Kehilangan harapan akan sesuatu. Seperti saat ini. Saat aku telah tiba disini, orang yang kuharapkan ternyata akan segera meninggalkan Bali. Jadi, waktu untuk bisa melihatnya hanya hari ini.
Aku merasa alam semesta sedang berusaha mengatakan padaku untuk berhenti. Segalanya berjalan dengan tidak normal, tidak sesuai harapan. Aku mungkin tidak sanggup menghadapinya dengan senyuman. Jadi, apa yang harus kulakukan?
Bagaimana aku akan melawan alam semesta?

Tapi, aku sudah bertekad bahwa ini akan menjadi yang terakhir. Aku mungkin tidak bisa berhenti dengan segera. Tentu harus ada waktu yang harus kujalani dan kulewati untuk bisa overcome terhadap apa akan terjadi. Intuisiku cukup kuat. Aku sepertinya menjadi lupa akan perasaan bahagia dan berdebar-debar yang kurasakan di jalan kemarin. Bagaimana senyum yang tak bisa kusembunyikan. Tak ada yang tahu gejolak macam apa yang ada di dalam dada ini. Aku kelewat bahagia dalam kesendirianku, tak bisa membagi dengan siapapun. Bila kubagi, mungkin ini akan terdengar konyol.
Saat ini yang bisa kurasakan hanyalah rasa sesak, sedih, kecewa, takut, semua perasaan negatif yang entah kenapa harus kusembunyikan dibalik senyuman. Aku harus tetap tersenyum agar tak ada yang tahu perasaan negatif ini. Lagipula aku juga tak mau membaginya dengan siapapun.

Aku juga bermimpi tentang Aris, mantan pacarku yang baru saja melangsungkan pernikahan. Dalam mimpiku dia mencariku yang sedang dalam kekecewaan dan memberikan pilihan untuk kembali bersamanya. Karena perasaan kecewa yang sedang kurasakan akupun menerima ajakannya bahkan bermesraan dengannya.

Entah apa arti mimpi itu. Mungkin aku harus mencari informasi lainnya tentang mimpi.

Hari ini benar-benar sangat lesu. Seperti perekonomian pantai Kuta yang juga lesu. Mungkin selesu itu. Masa telah meninggalkan pantai Kuta yang tengah diguyur hujan. Aku datang dia pergi. Sepertinya alam semesta benar-benar ingin mengatakan sesuatu tentangku dan dia. Apakah itu berarti aku dan dia tidak bisa menjadi "kami" atau "kita"? Benar-benar sesak rasanya memikirkan hal ini. Dadaku sakit, tenggorokanku sakit, mataku terasa berair bahkan air mata itu tak tahan ingin meluap.

Tuhan, beri aku keajaiban Natal. :) 

Ini sebuah curahatan hati yang kuposting di ig.

Aku sudah membulatkan tekad ini,
Dengan seluruh daya dan upaya,
Usaha yang walaupun sangat kecil,
Doa yang seperti tanpa harap,
Bagaimana aku akan melawan alam semesta?

Meski kukeraskan hati,
Meski kukuatkan bathin,
Meski kusempurnakan raga,
Ada hal yang tak bisa diraih,
Saat tangan malaikat itu menyapaku,
Aku hanya bisa tersenyum,
Sampai tangan itu menjauh dariku,
Aku masih ingin tersenyum,
Bagaimana aku akan melawan alam semesta?
Saat ia mencoba memberitahuku untuk berhenti,
Bagaimana caraku tetap tersenyum?
Aku takut,
Mencoba mengakhiri dengan cara yang sempurna,
Bagaimana alam semesta memberikan jalannya?

Ada rasa yang harus dikubur,
Ada waktu yang harus dikenang,
Ada pendaran cahaya dari mata yang harus padam,
Ada tangan yang tak bisa berpegangan,
Tapi senyum harus tetap mengulum.
Bagaimana aku akan melawan alam semesta?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar