Senin, 25 Desember 2017

Sitting Alone on the Sand at Kuta Beach

Hari ini, aku mencoba melakukan sebuah gerakan. Mengikuti Masa melakukan kegiatan membersihkan pantai Kuta. That's the plan. But, it was not going okay. Pada akhirnya aku bahkan tidak bisa menyapanya saat dia bekerja. Orang sepertiku yang pasif dan sulit mendekati orang rasanya apapun yang kulakukan tidak akan menghasilkan apa-apa. Usaha yang kulakukan sepertinya tidak berarti apa-apa. Aku tidak kemana-mana. Aku stuck di tempat yang sama lagi dan lagi. I want to do something about it but it seems like it also will not going well. Yameta to omoutta.
Ini kedua kalinya aku duduk sendirian di pantai Kuta. Di atas pasir yang terbilang putih. Dengan angin yang berhembus dengan kencang, cukup dingin hingga membuat bulu kudung merinding. Suara ombak yang berdebur bagaikan irama alat musik. Sepertinya aku harus bersiap-siap untuk masuk angin. Tapi, aku telah mempersiapkan obat. Selalu sedia payung sebelum hujan adalah salah satu motoku. Haha.

Pagi tadi hujan mengguyur cukup awet, kupikir seluruh Bali pasti sedang dilanda hujan. Seperti hujan di dalam hatiku. Ada badai disana yang kelihatannya tenang tapi sepertinya mematikan. Ada suara ombak disana yang meraung-raung seperti mengikuti terjangan angin yang menggebu-gebu. Rain in my heart. Munhkin prase itu cukup bagus untuk dijadikan sebuah judul novel. Ada yang mau memakainya, silakan.

Dalam dinginnya angin, aku masih bisa mendengar canda tawa pengunjung pantai. Dari tempatku duduk aku bisa melihat beberapa orang meluncurkan papan selancarnya di dalam air, menghadapi ombak. Ada juga wisatawan asing yang tengah berenang melawan dinginnya air dan angin. Aku saja yang hanya duduk menonton merasa begini dingin, bagaimana mereka?
Di sisi lain, ada penjaja makanan yang berjalan menyusuri pantai. Ada juga yang duduk menunggu seperti yang dilakukan Gustu dan Ajik di warung. Tak lupa, di hadapanku tertumpuk sampah kiriman yang entah datang darimana, baru saja dikumpulkan oleh petugas kebersihan secara gotong royong. Aku membantu sedikit meskipun tidak begitu berarti.

I wonder, is there someone noticing me? I'm not sure. Selain petugas kebersihan, sampai saat ini belum ada satu orang pun yang kuajak berbicara. Termasuk Masa. Padahal aku tadinya ingin mengamatinya dan mengambilkan video untuknya tapi seperti yang kukatakan tadi semua tidak berjalan dengan lancar. Kenapa aku seperti ini? Aku sendiri heran. Haha.

Hari ini, entah kenapa ada helikopter yang lewat beberapa kali di wilayah pantai ini. Helikopter merah yang tak bisa kulihat mereknya. Haha.

Kalau saja aplikasi blogger android bisa memposting foto, pasti sudah kutautkan banyak foto di tulisanku. Sayangnya, itu kekurangan terbesar aplikasi ini. Tapi, tak mengapa.

Catatan hari ini: di dunia ini ada banyak hal yang ingin kulakukan paling tidak satu kali dalam hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar