Selasa, 20 Februari 2018

Aku Ingin Pindah ke Finlandia

Aku bahkan tidak tahu Finlandia itu dimana dan bagaimana kehidupan orang-orang disana, tapi aku punya feeling bahwa jika aku ingin pindah tinggal ke luar negeri maka negara itu adalah pilihan yang tepat.

Dari namanya saja sudah membuat hati merasa adem. Seandainya saja aku bisa pindah ke luar negeri, aku ingin pindah kesana, aku ingin menmukan pria Finlandia, menikah dengannya lalu mendapatkan green card sehingga aku bisa tinggal sepuasnya disana. Aku ingin menghabiskan hidup dengan pria yang penuh cinta, perhatian, dan mencintai sepenuh hati dan tulus. Meskipun pria semacam itu hanya ada dalam cerita romantis.

Kehidupan percintaanku aku yakin bukan cerita romantis. Mungkin cerita hidupku adalah komedi tragedi. Rasanya genre itu yang paling masuk akal. Setragis apapun kisah hidupku, aku yakin pasti ada hal lucu yang bisa membuatku tertawa. Suatu saat ketika aku mengenang kembali masa-masa yang telah kulewati aku pasti akan menertawakannya.

Saat ini aku merasa sangat patah hati. Hatiku terluka, tapi aku masih bisa tersenyum. Aku merasa bodoh dan konyol. Dan tiba-tiba saja terpikir kembali keinginan untuk pindah ke luar negeri. Perasaan yang sama ketika adik laki-lakiku menikah sebulan yang lalu. Aku ingin pergi ke luar negeri, ke mana pun, jauh dari negara ini, jauh dari semua yang mengenalku, mencari kehidupan baru, menemukan hal-hal baru dalam hidup. Aku ingin memiliki hidup yang baru.

Aku ingin pergi dari negara ini dimana orang-orangnya mulai terasa menyebalkan. Orang-orangnya yang mulai melihatku sebagai wanita 30 tahun yang belum menikah. Melihatku sebagai wanita 30 tahun yang tinggal sendiri dan berpikir bahwa aku menyembunyikan pria di rumahku. Oh ayolah, aku bukan manusia mainstream. Dan apalagi yang orang pikirkan tentangku, sebenarnya aku tidak peduli, hanya saja aku merasa diri ini menyedihkan.

Seharusnya aku cukup depresi untuk memutuskan menikahi siapa saja yang tertarik kepadaku, tapi kenyataannya apa. Di tahun 2017 sudah berapa pria yang kutolak? Mengawali 2018 saja aku sudah menolak seorang pria yang notabene sudah mendekatiku selama 3 tahun. Apa aku terlalu keras pada diri sendiri? Tapi toh aku telah membulatkan tekad. Yang kubutuhkan bukan pria biasa yang mencintaiku, aku butuh pria luar biasa yang dapat membuatku jatuh cinta kepadanya. Maksudku, pria seperti itu tidak mudah. Aku memang tidak mematok syarat apapun, cukup dengan modal perasaan "jatuh cinta" itu saja dulu, aku bisa memaafkan yang lainnya. Lagipula aku juga bukan manusia luar biasa yang bisa membuat pria jatuh cinta.

Kembali pada topik ingin pindah ke luar negeri. Aku tidak tahu apa-apa tentang Finlandia, aku hanya merasa negara itu adalah negara yang cukup bersih, aman, bermoral, manusiawi dan sehat. Dan kuharap bukan negara yang religius. Aku bosan dengan segala hal yang berbau terlalu religi. Entah kenapa kesannya selalu sok suci dan selalu paling benar. Aku tidak benci, hanya tidak suka saja.

Fantasiku tentang Finlandia mungkin akan semakin panjang dan lebar. Padahal mungkin aku bahkan tidak akan mungkin menginjakkan kaki di negara itu. Tapi, tetap berdoa dan berharap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar